Dino Patti Djalal adalah seorang diplomat karier, mantan duta besar, penulis buku terlaris, akademisi, dan aktivis muda. Lahir di Belgrade, Yugoslavia, pada tahun 1965, Dino tumbuh dalam keluarga diplomat, tinggal di berbagai kota di seluruh dunia. Ia meraih gelar Ph.D. dalam Hubungan Internasional dari London School of Economics, bersama dengan gelar dari Carleton University dan Simon Fraser University, yang mencerminkan perpaduan pendidikan Islam dan Barat.
Karier diplomatik Dino dimulai pada tahun 1987, dengan penempatan di London, Dili, dan Washington DC. Ia memperoleh pengakuan nasional sebagai juru bicara pemerintah Indonesia selama referendum PBB di Timor Timur dan menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menjadikannya juru bicara kepresidenan Indonesia yang paling lama menjabat. Dari tahun 2010 hingga 2013, Dino menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat, yang mengangkat hubungan bilateral menjadi Kemitraan Komprehensif.
Pada tahun 2015, Dino mendirikan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), yang kini menjadi jaringan kebijakan luar negeri terbesar di negara ini dengan lebih dari 100.000 anggota. Ia juga merupakan visioner di balik Conference on Indonesian Foreign Policy dan program Supermentor, inisiatif yang menginspirasi dialog tentang kebijakan luar negeri dan pengembangan pribadi. Dino mengepalai Dewan Direktur World Resources Institute (WRI) Indonesia dan bertugas di Komite Eksekutif Paris Peace Forum.
Dino telah menulis 11 buku, termasuk buku terlaris Harus Bisa, yang terjual lebih dari dua juta eksemplar. Ia adalah pelopor dialog antaragama, mendirikan program 1000 Lingkaran Abraham, yang mempromosikan rasa saling menghormati di antara para pemimpin agama dan telah meraih pengakuan internasional. Dino juga dikenal sebagai Bapak Diaspora Indonesia, yang menyelenggarakan Kongres Dunia Diaspora Indonesia pertama dan menciptakan istilah "diaspora Indonesia."
Ketahanan dan semangat inovatif Dino telah membentuk karier dan kontribusinya, mulai dari menjadi tuan rumah acara pertemuan global hingga mewawancarai ikon-ikon Hollywood di Mola TV. Ia tinggal bersama keluarganya di Jakarta, Indonesia.