Adam Greenfield adalah seorang urbanis yang terkenal di dunia, skeptis dengan “kota pintar”, dan pendukung penuh semangat untuk desain sistem teknologi yang berpusat pada manusia. Dia adalah salah satu pemikir terkemuka dunia di lingkungan perkotaan.
Greenfield adalah pendiri dan manajer Urbanscale, praktik berbasis kota New York yang didedikasikan untuk "desain untuk kota dan warga yang berjejaring", dan salah satu pendiri proyek Do. Pada 2013, ia dianugerahi Mellon Fellowship perdana di Humaniora di LSE. Sebagai Senior Urban Fellow di LSE Cities, yang berbasis di London, Greenfield memusatkan penelitiannya pada interaksi teknologi informasi jaringan dengan pengalaman perkotaan, dan khususnya pada implikasi teknologi yang muncul untuk pembangunan ruang publik dan hak atas kota.
Pada 2010 Greenfield mendirikan Urbanscale, dan sejak itu sebagai direktur pelaksana, ia telah menerapkan toolkit dan pola pikir desain interaksi yang berpusat pada pengguna untuk masalah-masalah spesifik kota. Melalui desain produk, layanan, antarmuka, dan intervensi spasial, ia membuat kota lebih mudah dipahami, lebih menyenangkan untuk digunakan dan hidup di dalamnya, dan lebih responsif terhadap keinginan penduduknya.
Greenfield ikut mendirikan Do Projects pada 2010, sebuah platform untuk kolaborasi pembuatan, penerbitan buku, pamflet, dan edisi yang mengeksplorasi ruang dan pengalaman. Sebelum 2010, ia tinggal dan bekerja di Helsinki selama dua tahun, sebagai kepala arah desain Nokia untuk layanan dan desain antarmuka pengguna. Dia mengajar kelas 'Urban computing' dan 'Urban experience' di Program Telekomunikasi Interaktif lulusan NYU dari 2006-2008.
Greenfield adalah penulis 'Everyware: Era fajar komputasi di mana-mana' (2006), yang menawarkan pandangan humanis tentang kolonisasi kehidupan sehari-hari dengan teknologi informasi. Pada 2007, ia ikut menulis pamflet 'Urban Computing dan Its Discontents', yang merupakan tinjauan umum informatika untuk lingkungan perkotaan. Pada 2013 ia merilis bukunya 'Against the smart city', yang berpendapat bahwa teknologi tidak dapat dimanfaatkan oleh administrator kota untuk melayani kepentingan orang-orang yang tinggal di kota.