Dominique Moïsi adalah salah satu pemikir geo-strategis terkemuka di Eropa. Seorang ilmuwan politik terkenal, penulis, dan salah satu pendiri Institut Prancis untuk Urusan Internasional (IFRI) yang bergengsi.
Dia adalah anggota Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri, dan Dewan Penasihat Internasional dari Sekolah Studi Politik Moskow, serta anggota khusus Grup Bilderberg. Moïsi saat ini adalah Profesor di Institute d'Etudes Politiques di Sciences Po di Paris, dan Profesor Tamu Pierre Keller di Universitas Harvard. Dia juga adalah pemegang Ketua Geopolitik Eropa di College of Europe di Natolin, Warsawa, dan profesor tamu di King's College, London.
Selama tahun 1990-an, Moïsi terkenal karena menulis beberapa makalah "trilateral" (Inggris-Jerman-Prancis) dengan Timothy Garton Ash dan Michael Mertes, yang mendukung perluasan gabungan timur dan modernisasi kelembagaan Uni Eropa.
Seorang spesialis yang dihormati secara internasional di bidang geopolitik dan hubungan internasional, ia sering diminta untuk mengomentari masa depan Eropa, tren geo-politik, dan geo-politik emosi.
Moïsi menulis untuk Financial Times, New York Times, Die Welt, Der Standard, Luar Negeri, dan banyak surat kabar besar lainnya. Dia adalah penulis banyak buku termasuk yang terkenal, 'The Geopolitics of Emotion: Bagaimana Cultures of Fear, Penghinaan, dan Harapan membentuk kembali Dunia' (2009), yang telah diterjemahkan ke dalam 20 bahasa.