Vicente Fox adalah seorang pengusaha Meksiko yang menjabat sebagai Presiden Meksiko dari tahun 2000-06 di bawah Partai Aksi Nasional (PAN). Ia juga merupakan Wakil Presiden Centrist Democrat International, sebuah organisasi internasional partai politik Kristen demokratik.
Ketika terpilih menjadi presiden Meksiko pada tahun 2000, Vicente Fox mematahkan cengkeraman Partai Revolusioner Institusional yang berkuasa di negara itu selama tujuh dekade. Sebagai seorang reformis yang karismatik, Presiden Fox dianggap memainkan peran penting dalam demokratisasi Meksiko, dan memperkuat ekonomi negara itu. Selama masa jabatannya, ia berhasil mengendalikan inflasi dan suku bunga, serta mencapai tingkat pengangguran terendah di seluruh Amerika Latin.
Dalam bukunya, Revolution of Hope, Fox menguraikan visi baru tentang harapan bagi masa depan Amerika. Ia berbicara dengan tegas tentang topik-topik global yang hangat seperti imigrasi, perang di Irak, rasisme, globalisasi, peran Perserikatan Bangsa-Bangsa, perdagangan bebas, agama, kesetaraan gender, hak-hak masyarakat adat, dan keharusan moral untuk mengatasi kesenjangan global antara negara-negara kaya dan miskin. Dari orang yang membawa demokrasi sejati ke Meksiko, Revolution of Hope adalah kisah pribadi tentang kemenangan dan visi politik untuk masa depan.
Sebagai anak kedua dari sembilan bersaudara, Fox menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di peternakan ayahnya di Guanajuato. Setelah belajar di Universitas Ibero-Amerika di Mexico City dan mengambil kursus yang diselenggarakan oleh Sekolah Bisnis Universitas Harvard, ia terjun ke dunia kerja dan mulai mengemudikan truk untuk Perusahaan Coca-Cola pada tahun 1964. Ia segera dipromosikan, dan segera menjadi eksekutif termuda yang pernah diangkat menjadi presiden Coca-Cola untuk Meksiko dan Amerika Latin. Di bawah Fox, Coca-Cola melampaui Pepsi sebagai minuman ringan terlaris di Meksiko.
Sejak meninggalkan jabatannya pada bulan Desember 2006, Fox tetap menjadi pusat perhatian publik dengan berbicara di berbagai negara seperti Nigeria, Irlandia, Kanada, dan Amerika Serikat tentang berbagai topik seperti pemilihan umum 2006 yang kontroversial dan Perang Irak. Di Meksiko, kesibukan Fox setelah menjabat sebagai presiden menuai banyak kritik karena para mantan presiden Meksiko diharapkan untuk tidak terlibat dalam sorotan politik. Meskipun demikian, Fox menyatakan, “Tidak ada alasan untuk berpegang pada aturan anti-demokrasi dari mereka yang masih hidup di masa lalu yang otoriter…sekarang Meksiko adalah negara demokrasi, setiap warga negara berhak untuk mengekspresikan dirinya, bahkan mantan presiden.”